Monday 2 April 2012

Meneladani Sifat Wudhu Rasulullah S.A.W.

Baginda bersabda : "Solatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku solat."


Keutamaan dan hikmah solat ada banyak. antaranya:
  1. Tiang agama
  2. Perbezaan antara orang mukmin dan orang kafir
  3. Penentu baik tidaknya amalan yang lain
  4. Penghapus dosa
  5. Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
  6. Menyelamatkan anggota-anggota sujud dari Neraka
  7. Dipersiapkan pintu khusus saat memasuki Syurga
  8. Allah akan meninggikan darjat orang yang solat
  9. Allah membanggakan orang yang solat di hadapan para malaikat
  10. Amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah
  11. Dapat bermunajat kepada Allah
SIFAT WUDHU RASULULLAH S.A.W.  

1.       Memulakan wudhu dengan ucapan BISMILLAH
Jika seorang muslim akan berwudhu, maka hendaklah ia niat dengan hatinya, kemudian membaca:
“Dengan nama Allah”            بسم الله
Berdasarkan sabda Rasulullah S.A.W. :
Tidak sah/sempurna wudhu’ sesorang jika tidak menyebut nama Allah, (yakni bismillah)
(HR. Ahmad. Dihasankan oleh Syeikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil no. 81)
Namun apabila ia lupa membaca bismillah, wudhunya tetap sah, tidak batal.
2.       Membasuh TELAPAK TANGAN
Kemudian disunnahkan membasuh telapak tangannya tiga kali² sebelum memulai wudhu sambil menggosok-gosok jari-jemarinya.³
 ²Muttafaq ‘alaih.
³Hadis sahih riwayat Abu Dawud.
3.       Berkumur-kumur
Kemudian berkumur-kumur⁴, yakni memutar-mutar air di dalam mulut, kemudian mengeluarkannya
Sunan al-Baihaqy(1/52), dengan sanad sahih.
4.       Istinsyaq dan Istintsar
Kemudian istinsyaq, yakni menghirup air ke hidung dengan nafasnya, lalu mengeluarkannya kembali. Hiruplah air dari tangan kanan, lalu keluarkan dengan memegang hidung dengan tangan kiri. ⁵
⁵Menyatukan(menggabungkan) antara berkumur dan menghirup air ke hidung dengan satu telapak tangan kanan. (Muttafaq ‘alaih).
Disunnahkan untuk istinsyaq dengan kuat, kecuali jika sedang berpuasa, kerana dikhuatiri air akan masuk ke perutnya. Rasulullah S.A.W. bersabda :
“Bersangatanlah (lakukan dengan kuat) dalam istinsyaq, kecuali jika engkau sedang berpuasa.”⁶
⁶HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Syeikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (no.629)
5.       Membasuh WAJAH
Kemudian membasuh wajah.
Panjangnya mulai dari awal tempat tumbuh rambut kepala hingga dagu di mana janggut terhurai.
Lebarnya dari telinga yang satu hingga ke telinga lainnya.
Rambut yang ada di wajah dan kulit di bawahnya wajib dibasuh, jika rambut itu tipis. Adapun jika rambut itu tebal, maka wajib dibasuh permukaan rambut itu saja. Akan tetapi disunnahkan untuk menyelat-nyelatinya (dengan jari-jemari). Ini berdasarkan perbuatan Rasulullah S.A.W. yang menyelat-nyelati janggutnya ketika wudhu.⁷
 ⁷HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Syeikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil (no. 92)

6.       Membasuh kedua TANGAN
Kemudian membasuh kedua tangannya berukit kedua sikunya, berdasarkan firman Allah S.W.T. :

. . . وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ                      “…Dan (basuhlah) tanganmu sampai ke siku…” (QS. Al-Maa-idah : 6)
Atau dimulai dari siku hingga ke hujung jari. ¹⁰
¹⁰ Hadis sahih riwayat ad-Daraquthni (1/5), Baihaqy (1/56), dan selain keduanya.
7.       Mengusap kepala kedua telinga
Kemudian mengusap kepala dan kedua telinganya satu kali. Ini dilakukan mulai dari depan kepala, lalu (kedua tangannya) diusapkan hingga sampai ke bahagian belakanga kepalanya (tengkuk), kemudian kembali lagi mengusapkan tangannya hingga bahagian depan kepalanya. ¹¹
¹¹ Muttafaq ‘alaih
Kemudian mengusap kedua telinga dengan sisa air di tangan bekas mengusap kepala¹²
¹²HR. Abu Dawud (no.130). Disahihkan oleh Syeikh al-Albani dalam Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 123)
8.       Membasuh kedua KAKI
Kemudian membasuh kedua kaki, berikut kedua mata kaki, berdasarkan firman Allah S.W.T. :
. . . وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ . . .          “. . . Dan (basuhlah) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. . .” (QS. Al-Maa-idah : 6)
                Mata kaki adalah tulang yang menonjol di bahagian bawah betis.
                Kedua mata kaki wajib dibasuh¹³ bersamaan dengan membasuh kaki.¹⁴
·         Orang yang tangan atau kakinya terputus, maka ia wajib membasuh bahagian anggota badan yang tersisa, yang termasuk wajib dibasuh. Apabila tangan atau kakinya seluruhnya terputus, maka ia hanya wajib membasuh hujungnya sahaja.
¹³ Muttafaq ‘alaih
¹⁴ Menggosok dan menyelat-nyelati jari-jari kedua kakinya [Shahiis Sunan at-Tarmidzi (32)] dengan jari kelingkingnya, boleh dengan tangan kanan atau tangan kiri
9.       Membaca DOA
Setelah selesai wudhu membaca doa :
Description: C:\Users\Azraei\Downloads\doa selepas wudhu.gif

10.   WUDHU secara TERTIB
Orang yang berwudhu wajib membasuh anggota-anggota wudhunya secara berurutan (tertib) dan berturut-turut, yakni jangan menunda-nunda membasuh suatu anggota wudhu hingga anggota wudhu yang sudah dibasuh sebelumnya mongering.
11.   MENGERINGKAN dengan TUALA
Dibolehkan mengeringkan anggota-anggota wudhu (dengan tuala dan yang lainnya) setelah wudhunya selesai.

SUNNAH-SUNNAH WUDHU
1.       Disunnahkan memberus gigi ketika berwudhu, yakni sebelum memulai wudhu, berdasarkan sabda Rasulullah S.A.W. :

Saturday 29 October 2011

Pemanis kata: Hikmah Terjaga Di Tengah-Tengah Malam

Kalau kita terjaga di tengah-tengah malam, ia sebenarnya satu anugerah dari Allah s.w.t.

Allah s.w.t. kirimkan malaikatNya mengejutkan kita supaya kita bangun beribadah kepada Allah.

Sebagai tanda terima kasih kerana mengejutkan kita, paling malas pun, mintalah apa-apa (berdoa) walau sedikit (meskipun kita masih di tempat tidur) kepada Allah.

Kemudian tidurlah.

 
Dan untuk lebih baik lagi, solatlah tahajud atau solat-solat yang lain, buatlah dalam 2 rakaat sudah memadai, moga allah merahmati kita semua. .

Monday 3 October 2011

Rukun Solat

  1.  Berdiri tegak bagi yg mampu
  2. Membaca/Melafaz takbiratul ihram
  3. Membaca al-Fatihah
  4. Ruku' dan tomak ninah
  5. Bangkit dari ruku' dan tomak ninah
  6. Sujud
  7. I'tidal serta tomak ninah - Berdiri tegak
  8. Duduk antara sujud secara Iftiraf
  9. Tamak ninah dalam semua amalan solat - Jangan terburu-buru
  10. Tertib
  11. Duduk antara 2 sujud
  12. Duduk membaca tasyahhud (tahhiyat)
  13. Selawat ke atas Nabi Muhammad S.A.W.
  14. Salam

6 perkara menyebabkan Tangisan dan Takut kepada Allah S.W.T.

6 Perkara menyebabkan Tangisan dan Takut kepada Allah SWT:

1. Bertaubat kepada Allah SWT, beristighfar dengan hati dan lidah.

2. Meninggalkan maksiat zahir dan batin serta meninggalkan segala dosa kecil, apatah lagi dosa-dosa besar.

3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan solat, puasa, haji, sedekah, zakat dan segala amalan kebaikkan.

4. Mengingati Akhirat, dunia ini adalah ajakan syahwat, sedangkan kehidupan di Akhirat adalah Hakiki.

5. Mengenali Allah SWT dengan sempurna bermuala dengan Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asmau Wassifat dan segala syariatnya.

6. Memperbanyakkan bacaan kisah-kisah orang Soleh dan mengambil pengajaran serta panduan daripada mereka.

Kisah pemuda yang beruntung

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan kewangan, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun   gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan keinginan berkahwin tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.

“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi s.a.w.. Sambil tersenyum beliau berkata, “Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.

“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan, “Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.

“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.” Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi isterinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah isterinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”

Jawab isterinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang. Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui isterinya.

“Duhai isteriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Isterinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan redhaku menyertaimu”

***

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung  terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid, ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Mencacak tepat di dadanya.

Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berterbangan di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat.

Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya, Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

***

Senja datang Angin mendesau, sepi. Pasir-pasir beterbangan. Berputar-putar.

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.

Tanpa dimandikan…

Tanpa dikafankan…

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan sahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah. “Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”

Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa kemudian Engkau mengalih muka dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.

“Aku mengalih muka karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah s.a.w..

“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya….”

***
Di rumah, isteri Zulebid menanti   suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap   ilahi Rabbi Tuhan Yang Mencipta Segala-galanya

Malam menjelang. Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata. Diamati ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.

Terdengar Zulebid berkata, “Isteriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.”

Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah. Ada sesuatu yang menggenang disana. Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir. Ia menggerakkan bibirnya.

“Suamiku, aku mencintaimu. Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita. Aku ikhlas.”

Bumi berkata kepada manusia tentang 10 perkara

Berkata Anas Bin Malik r. a;
Sesungguhnya setiap hari bumi menyeru kepada manusia dengan 10 perkara.

1. Wahai anak Adam! Berjalanlah di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimasukkan ke dalamnya kelak.

2. Engkau melakukan maksiat di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan diazab di dalam perutku.

3. Engkau ketawa di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan menangis di dalam perutku.

4. Engkau bergembira di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan kecewa di dalam perutku.

5. Engkau mengumpul harta di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan menyesal di dalam perutku.

6. Engkau makan benda yang haram di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimakan oleh ulat di dalam perutku

7. Engkau angkuh di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dihina di dalam perutku.

8. Engkau berlari dengan riang di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan jatuh di dalam perutku dalam keadaan dukacita.

9. Engkau hidup di dunia bersiramkan cahaya matahari, bulan dan bintang di belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan tinggal dalam kegelapan di dalam perutku.

10. Engkau hidup di atas belakangku beramai-ramai, tetapi ingatlah! Engkau akan keseorangan di dalam perutku.

Menutup aurat

Seorang lelaki non-muslim bertanya kpd seorang lelaki muslim..

Lelaki kristian: kenapa wanita agama kamu menutup aurat?

Lelaki muslim: tersenyum sambil mengeluarkn 2 biji gula2 di dlm koceknye, Lalu
salah satu darinya dibukakn bungkusanya..kemudian dia melemparkan kedua gula2 itu ke atas lantai..lalu bertanya kpd lelaki kristian "Antara kedua-duanya mana satu yg kamu akan pilih?

Lelaki kristian: sudah tentulah yang masih dalam bungkusan

Lelaki muslim: Begitulah kami melihat dan menghormati kaum wanita agar mereka lebih terpelihara dan istimewa