Saturday, 29 October 2011

Pemanis kata: Hikmah Terjaga Di Tengah-Tengah Malam

Kalau kita terjaga di tengah-tengah malam, ia sebenarnya satu anugerah dari Allah s.w.t.

Allah s.w.t. kirimkan malaikatNya mengejutkan kita supaya kita bangun beribadah kepada Allah.

Sebagai tanda terima kasih kerana mengejutkan kita, paling malas pun, mintalah apa-apa (berdoa) walau sedikit (meskipun kita masih di tempat tidur) kepada Allah.

Kemudian tidurlah.

 
Dan untuk lebih baik lagi, solatlah tahajud atau solat-solat yang lain, buatlah dalam 2 rakaat sudah memadai, moga allah merahmati kita semua. .

Monday, 3 October 2011

Rukun Solat

  1.  Berdiri tegak bagi yg mampu
  2. Membaca/Melafaz takbiratul ihram
  3. Membaca al-Fatihah
  4. Ruku' dan tomak ninah
  5. Bangkit dari ruku' dan tomak ninah
  6. Sujud
  7. I'tidal serta tomak ninah - Berdiri tegak
  8. Duduk antara sujud secara Iftiraf
  9. Tamak ninah dalam semua amalan solat - Jangan terburu-buru
  10. Tertib
  11. Duduk antara 2 sujud
  12. Duduk membaca tasyahhud (tahhiyat)
  13. Selawat ke atas Nabi Muhammad S.A.W.
  14. Salam

6 perkara menyebabkan Tangisan dan Takut kepada Allah S.W.T.

6 Perkara menyebabkan Tangisan dan Takut kepada Allah SWT:

1. Bertaubat kepada Allah SWT, beristighfar dengan hati dan lidah.

2. Meninggalkan maksiat zahir dan batin serta meninggalkan segala dosa kecil, apatah lagi dosa-dosa besar.

3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan solat, puasa, haji, sedekah, zakat dan segala amalan kebaikkan.

4. Mengingati Akhirat, dunia ini adalah ajakan syahwat, sedangkan kehidupan di Akhirat adalah Hakiki.

5. Mengenali Allah SWT dengan sempurna bermuala dengan Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asmau Wassifat dan segala syariatnya.

6. Memperbanyakkan bacaan kisah-kisah orang Soleh dan mengambil pengajaran serta panduan daripada mereka.

Kisah pemuda yang beruntung

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan kewangan, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun   gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan keinginan berkahwin tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.

“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi s.a.w.. Sambil tersenyum beliau berkata, “Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.

“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan, “Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.

“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.” Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi isterinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah isterinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”

Jawab isterinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang. Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui isterinya.

“Duhai isteriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Isterinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan redhaku menyertaimu”

***

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung  terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid, ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Mencacak tepat di dadanya.

Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berterbangan di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat.

Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya, Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

***

Senja datang Angin mendesau, sepi. Pasir-pasir beterbangan. Berputar-putar.

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.

Tanpa dimandikan…

Tanpa dikafankan…

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan sahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para sahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah. “Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”

Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa kemudian Engkau mengalih muka dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.

“Aku mengalih muka karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah s.a.w..

“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya….”

***
Di rumah, isteri Zulebid menanti   suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap   ilahi Rabbi Tuhan Yang Mencipta Segala-galanya

Malam menjelang. Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata. Diamati ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.

Terdengar Zulebid berkata, “Isteriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.”

Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah. Ada sesuatu yang menggenang disana. Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir. Ia menggerakkan bibirnya.

“Suamiku, aku mencintaimu. Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita. Aku ikhlas.”

Bumi berkata kepada manusia tentang 10 perkara

Berkata Anas Bin Malik r. a;
Sesungguhnya setiap hari bumi menyeru kepada manusia dengan 10 perkara.

1. Wahai anak Adam! Berjalanlah di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimasukkan ke dalamnya kelak.

2. Engkau melakukan maksiat di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan diazab di dalam perutku.

3. Engkau ketawa di atas perutku, tetapi ingatlah! Engkau akan menangis di dalam perutku.

4. Engkau bergembira di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan kecewa di dalam perutku.

5. Engkau mengumpul harta di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan menyesal di dalam perutku.

6. Engkau makan benda yang haram di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dimakan oleh ulat di dalam perutku

7. Engkau angkuh di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan dihina di dalam perutku.

8. Engkau berlari dengan riang di atas belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan jatuh di dalam perutku dalam keadaan dukacita.

9. Engkau hidup di dunia bersiramkan cahaya matahari, bulan dan bintang di belakangku, tetapi ingatlah! Engkau akan tinggal dalam kegelapan di dalam perutku.

10. Engkau hidup di atas belakangku beramai-ramai, tetapi ingatlah! Engkau akan keseorangan di dalam perutku.

Menutup aurat

Seorang lelaki non-muslim bertanya kpd seorang lelaki muslim..

Lelaki kristian: kenapa wanita agama kamu menutup aurat?

Lelaki muslim: tersenyum sambil mengeluarkn 2 biji gula2 di dlm koceknye, Lalu
salah satu darinya dibukakn bungkusanya..kemudian dia melemparkan kedua gula2 itu ke atas lantai..lalu bertanya kpd lelaki kristian "Antara kedua-duanya mana satu yg kamu akan pilih?

Lelaki kristian: sudah tentulah yang masih dalam bungkusan

Lelaki muslim: Begitulah kami melihat dan menghormati kaum wanita agar mereka lebih terpelihara dan istimewa

Sunday, 25 September 2011

Nasihat Imam al-Ghazali


Nasihat Imam al-Ghazali

Imam Ghazali = “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Orang tua
Murid 2 = “Guru
Murid 3 = “Teman
Murid 4 = “Kaum kerabat
Imam Ghazali = “Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati” ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?”
Murid 1 = “Negeri Cina
Murid 2 = “Bulan
Murid 3 = “Matahari
Murid 4 = “Bintang-bintang
Iman Ghazali = “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalahMASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama“.

Iman Ghazali = “Apa yang paling besar di dunia ini ?
Murid 1 = “Gunung
Murid 2 = “Matahari
Murid 3 = “Bumi
Imam Ghazali = “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalahHAWA NAFSU (Surah Al A’raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”

Imam Ghazali= “Apa yang paling berat didunia?
Murid 1 = “Baja
Murid 2 = “Besi
Murid 3 = “Gajah
Imam Ghazali = “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”

Imam Ghazali = “Apa yang paling ringan di dunia ini ?”
Murid 1 = “Kapas
Murid 2 = “Angin
Murid 3 = “Debu
Murid 4 = “Daun-daun
Imam Ghazali = “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat “

Imam Ghazali = “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid- Murid dengan serentak menjawab = “Pedang “
Imam Ghazali = “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalahLIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri “